Senin, 25 Februari 2013

Cerpen Ipa 4

     Hari jum'at kemarin, temen-temen gue mempresentasikan hasil proposal mereka di depan kelas. Sambil mengerjakan tugas yang di berikan guru gue, temen gue 1 persatu mempresentasikan proposal mereka. Tapi menurut gue kelompok yang paling bagus tentang proposal yaitu kelompoknya Dinda kakak gue dan Zeka di kelas, ya walaupun gue dan Zeka gak pernah dianggap sebagai adiknya, kami berdua berusaha mendapatkan perhatian Dinda dengan kepoin dia selama kami di masih 1 kelas.
     Kelompok Dinda terdiri dari Yuni Saidah, Fatma (eks PPA), dan Monic Dame (artis Facebook di ruang guru). Sebagai teman yang baik, gue berhenti menulis untuk menghargai temen gue yang ada di depan (itu prinsip). Mereka memperkenal kan diri mereka dan mereka menjelaskan isi dari proposal mereka tentang pentas seni sekolah.
"Proposal kami, bertujuan untuk membuat para murid-murid mengembangkan bakat seni mereka."Kata Dinda dengan bahasa ala Cody Simson
"Hari dan tempat acaranya akan di adakan pada hari sabtu 1 Maret 2013 di SMAN 5 Tambun Selatan."Kata Yuni 
"Total Dana yang di butuhkan sekitar 20 juta + bebek bapak saya."Kata Fatma sambil membagi bagi kan brosur tentang harga harga bebek Pak Alex.
"Artis yang kami undang yaitu BLINK dan Vierra"Kata Monic.
     Guru gue terdiam sejenak, dan dia berkata ke Monic.
"Dana untuk mengundang BLINK berapa ?."Kata guru gue.
"2 juta Bu"Jawab Monic dengan mengankat ketiaknya seperti di iklan rexona.
"Kalau Vierra berapa ?."Tanya guru gue.
"1,6 juta bu"Jawab Monic.
"hmmp.... kaya cicilan motornya Iyas"Jawab guru gue.
"hahaha cicilan motor"Kata Fatma sambil tertawa terbahak bahak.
"FATMA DIAM KAMU, jangan sampai kejadian di pelajaran seni budaya terulang lagi"Jawab Guru gue.
"Emangnya harga BLINK dan Vierra gak segitu Bu ?"Jawab Monic dengan muka pura pura polos.
"Secara logika gak mungkin harganya kaya cicilan motor dan dari wajah kalian aja, buat makan aja susah "Jawab Guru gue.
     Semenjak kejadian itu gue mendapatkan cengan baru berkat guru gue, terima kasih klinik tong fang.

1 komentar: